Showing posts with label Tukul Archive. Show all posts
Showing posts with label Tukul Archive. Show all posts

Top 10 Jargon Tukul Arwana di Empat Mata


Hebat banget acara Empat Mata yang tayang setiap Senin - Jumat pukul 22:00 - 23:00 WIB di Trans7. Biasanya cuma siaran Liga Inggris yang bisa bikin saya harus naik benerin antena TV di atas genteng, tapi karena sekarang Empat Mata sudah jadi tontonan paling menghibur abad ini di seantero jagat, rela deh bolak-balik benerin antena biar bisa ketawa bareng mas Tukul Arwana yang ndeso, culun dan katro itu, tapi kaya. Sebuah hasil akhir yang menurut saya menyalahi teori, karena yang kaya itu biasanya yang nggak ndeso, nggak culun dan nggak katro.

Berikut ini, Top 10 jargon (menurut saya) yang sering diucapkan oleh mas Tuyul Tukul di acara Empat Mata-nya.

Kembali ke laptop!
Silent please!
Ta’ sobe’-sobe’ mulutmu!
Puas??? Puas???
Ndeso!
Katro!
Culun!
Kutu kupret!
fish tu fish (ini pasti maksudnya face-to-face. ndeso!)
Just kidding and just for laugh
Jangan sampe ketinggalan trend dengan tidak menggunakan ungkapan-ungkapan di atas dalam percakapan sehari-hari. Kalau temen anda ngomong dengan ungkapan di atas dan anda malah bengang-bengong nggak ngerti, berarti anda emang culun, ndeso dan katro! Mending kembali aja ke goa!

Apa?! Nggak suka? Ta’ sobe’-sobe’ blogmu! :))

Ungkapan-ungkapan di atas juga dapat menambah keharmonisan dalam kehidupan berumah tangga, apabila diucapkan oleh suami terhadap istri atau sebaliknya. Jadi, nggak perlu ke dukun segala, syirik itu.

Ok, ok. Kembali ke laaappp toooppp.

Ada ungkapan lain yang terlewat nggak ya? Tambahken ya kalau masih ada ungkapan-ungkapan lainnya. Siapa tau nanti yang ngasih komentar di sini, diundang ke acara Empat Mata biar bisa fish to fish dengan Mas Tukul. Diundang ndasmu!

sumber:http://blog.denysri.com/personal/top-10-jargon-tukul-arwana-di-empat-mata/

Strategi Pemasaran dan Positioning Empat Mata

Suka tidak suka, faktanya Empat Mata saat ini memang sedang menikmati kesuksesannya. Menurut saya, kesuksesan itu tak lepas dari strategi pemasaran yang dilakukan Tukul, segenap pemain pendukung, beserta tim kreatifnya. Antara lain:

. Dare to be different
Dari segi materi lawakan, Tukul cukup orisinil dan up-to-date dibandingkan rekan-rekan seprofesinya. Sebagai seorang pelawak, jam terbang Tukul Arwana memang sudah cukup tinggi — sejak menjadi penyiar radio hingga bermain dengan Srimulat dan pemain senior lainnya.

. Determine your own fame
Laptop dan PDA sebenarnya kontradiksi mengingat Tukul memosisikan dirinya sebagai wong ndeso dan katro. Tapi siapa sangka, “kembali ke laap.. toopp..” justru menjadi roket pendorong kesuksesan Tukul. Lebih-lebih, trademark laptop dan PDA terbilang mampu mengalahkan kompetitor lain dan menyampaikan komunikasi secara lebih efektif pada audiens.

. Make an emotional connection
Mengingat sebagian besar penduduk Indonesia masih hidup di garis yang serba pas-pasan, jokes Tukul berhasil membuat koneksi emosional dengan mereka. Bila menonton sinetron (yang menonjolkan serba kemewahan) membuat mereka minder, menyimak Empat Mata justru membuat mereka bisa menerima diri mereka apa adanya tanpa harus merasa malu. Feelings of closeness, affection, dan trust inilah yang memikat banyak penonton.

. Internalize the brand
Sebenarnya internalisasi merek lebih pas diterapkan untuk tangible goods. Namun, Empat Mata sebenarnya sudah melakukan internalisasi nilai-nilai dan ide-ide yang komprehensif dan koheren, serta secara konstan terus-menerus ditampilkan dan dikomunikasikan dalam setiap tayangannya. Sungguh, ini merupakan cara mengikat pemirsa dengan sangat efektif.



sumber : http://nofieiman.com/2007/03/vega-dian-tukul-arwana-empat-mata/

Tukul Nyolowadi

Akhir-akhir ini banyak terdengar kritikan tajam mengenai Tukul dan acara Empat Mata yang dibawakannya. Mulai dari kritikan tentant materi acaranya maupun pembawaan Tukul yang monoton dan tergantung dengan laptop yang di "remote" oleh somebody bernama Tia.
Bagi gue pribadi, Tukul tetap menghibur daripada tayangan sinetron dan reality show yang terkadang gak penting.
Tapi semalam berbeda, Empat Mata mengambil tema orang tua dan anaknya yang mendatangkan ayah kandung Tukul. Hadirnya ayah kandung Tukul seharusnya menjadi kejutan dan special guest, tetapi malah jadi ajang celaan oleh anak kandungnya sendiri, Tukul.
Ternyata Tukul emang katro dan culun..! memanggil ayah kandungnya dengan sebutan "KOWE", dimana kowe adalah sebutan yang artinya kamu dalam bahasa jawa hanya digunakan untuk memanggil orang di bawah kita, lebih muda dsb. Kata "kowe" jarang diguunakan dan orang lebih nyaman dengan kata pengganti yang lebih halus yaitu "sampeyan" atau yang lebih halus lagi "panjenengan".
Apalagi dengan orang tua sendiri, harusnya Tukul menggunakan sebutan "panjengengan" atau disingkat "jenengan", bukan "KOWE" !. Orang tua gw aja menggil anaknya "sampeyan"......:)
Disini terlihat sepertinya masa lalu Tukul tidak secerah sekarang, ini mungkin loh....., terlihat bagaimana dia bersikap dengan orang tua kandungnya, bagaimana sikap dia di depan kamera, tidak seharmonis keluarga2 lain yang pernah tayang di TV.
Kul, mbok sampeyan lebih hati2 lagi.....meski ndeso..jangan sampe kuwalat ..!!

oleh: http://irpusindoradio.multiply.com

Melihat Tukul Berkomedi

---- Obat kata-kata untuk Yee

Kejadian demi kejadian silih berganti
betapa cepat semua merebut hati
pinta tak sedikit dari jiwa kita
hingga sering menorehkan luka

Padaku, kau bisa lihat bekasnya
cabikan ganas di bagian dada
tepat di bagian hati berada
kita sama-sama tahu, itu luka masih ada

Belumlah kering tetesan darahnya
Waktu masih perlu membalutnya

Tapi kudapati diriku masih saja berdiri
menyungging senyumku pada elegi dan tragedi
menertawakannya seumpama itu komedi

Tawaku serupa klakson berbunyi
menggelikan terdengar sekaligus ngeri
karna kulihat Tukul* beratraksi komedi
dalam kisahan elegi dan tragedi sendiri

Adapun kuingin kau begitu pula
manakala elegi dan tragedi jatuh menimpa
Tegak dan tertawalah sekerasnya
anggap saja Tukul tengah mengajakmu bercanda

Buat apalagi menabur tangis berderai
pada luka menganga di jiwa
Lebih baik tertawa santai
selagi waktu mengobati sakitnya

Dan marilah kita tirukan itu kalimat ngetop
"Kembali ke ... laptop!"

jakarta, 26 feb 2007


* Tukul Arwana, bernama asli Tukul Riyanto adalah pelawak asal Perbalan, Purwosari, Semarang, kelahiran 16 Oktober, 1963. Pada waktu muda, Tukul sering tampil melucu di panggung tujuh-belas agustusan, dan Tukul pernah mencari nafkah sebagai sopir omprengan di Semarang. Tukul hijrah ke Jakarta atas ajakan temannya Joko Dewo dan Tony Rastafara. Sekarang ini, Tukul sedang ngetop-ngetopnya lewat acara Empat Mata di stasiun Trans-7

oleh : http://amangsworld.multiply.com/

Tukul & Thukul



Yang satu, bernama Tukul "Reynaldi" Arwana. Nama aslinya katanya "Riyanto" berhubung sakit-sakitan ditambahkan nama Tukul, dan kini menjadi terkenal dengan nama tersebut (www.tukularwana.com). Pelawak yang sedang kondang-kondangnya berkat acara "Empat Mata". Melambungkan nama Tukul menjadi pelawak selebritis dan meninggalkan masa lalunya yang penuh dengan kekurangan. Saat ini, karir yang bersangkutan, sedang kinclong-kinclongnya, setelah malang melintang dalam dunia perlawakan yang juga keras itu.

Yang satu lagi adalah Widji Thukul, alias Widji Widodo, aktivis yang dinyatakan hilang karena peristiwa 97-98 saat Orde Baru lengser karena desakan mahasiswa yang kemudian dikenal dengan reformasi. Banyak aktivis selain Thukul yang hilang dan sampai saat ini belum kembali.
Beredar khabar bahwa yang menculik adalah Tim Mawar dari Kopassus sebagaimana dijelaskan dalam Wikipedia.

Apa persamaan keduanya?

Kedua-duanya, sama-sama dikenal namanya, satu sebagai pelawak sukses, sementara yang satu lagi dikenal karena masih hilang.

Perbedaannya, memang jelas terlihat. Tukul (tanpa huruf H), saat ini bergelimang dengan kesuksesannya, sementara Thukul (dengan huruf H), sampai dengan saat ini tak tentu rimbanya. Apakah masih hidup dan ditahan di sel? ataukah sudah mati? (tetapi Sipon, Istri Thukul, mempunyai keyakinan (bukan harapan) bahwa suaminya tersebut masih hidup, karena dalam salah satu puisinya, Thukul meyakinkan bahwa dirinya akan kembali (tetapi entah kapan). Setidaknya keyakinan itu ada dalam salah satu acara Kick Andy yang ditayangkan minggu lalu.

oleh : http://thetrueideas.multiply.com